Digaji untuk melakukan sesuatu yang kita sukai adalah impian semua orang. Dan untuk para gamers, bermain game seharian sebagai Game Tester kedengarannya seperti pekerjaan impian, bukan? Namun benarkah Game Tester adalah profesi yang nyaris sempurna? Dari namanya saja, pekerjaan sebagai Game Tester memang mengundang banyak peminat, namun juga berisiko membuat profesi ini terdengar mudah. Padahal Game Tester adalah salah satu peran vital di industri gaming. Kalau kamu berniat masuk ke dunia game testing atau berpikir Game Tester adalah pekerjaan yang santai, simak dulu 5 Fakta Penting Tentang Pekerjaan GAME TESTER berikut ini.
1. Tidak Semua Gamer Bisa Jadi Game Tester
Untuk memenuhi kualifikasi, seorang Game Tester harus teliti dan andal bermain melewati seluruh level menggunakan berbagai kombinasi metode untuk menemukan sebanyak mungkin kesalahan dan bugs di game tersebut. Selain itu, mereka juga perlu keahlian yang cukup dalam menggunakan berbagai sistem operasi dan software.
2. Pekerjaan Game Tester Tidak Sebatas Bermain Game
Seorang Game Tester dituntut untuk disiplin karena memainkan game dan menguji game membutuhkan fokus dan perspektif yang berbeda. Saat bekerja, Game Tester harus memiliki pola pikir sebagai seorang konsumer sekaligus staff quality control untuk melakukan review sambil bermain sekaligus meneliti detil teknis game.
Selain melakukan uji coba terhadap game dan menangkap kesalahan di dalamnya, seorang Game Tester kadang juga diperlukan untuk mengetes perangkat game, misalnya konsol atau software fungsi lainnya seperti fitur mengirim pesan antar pemain.
3. Game Tester Perlu Punya Kemampuan Komunikasi Yang Baik
Setelah menemukan error dan kesalahan dalam sebuah game, Game Tester perlu membuat laporan mengenai kesalahan tersebut dengan mendeskripsikan secara akurat dan jelas di mana dan kapan terjadi error yang kemudian akan diperbaiki oleh tim developer. Kemampuan komunikasi yang baik sangat dibutuhkan di sini agar laporan tersebut mudah dimengerti dan kesalahan dalam game dapat diperbaiki dengan baik.
4. Kondisi Kerja Penuh Tantangan
Game Tester biasanya tidak bisa memilih game apa yang akan mereka uji coba dan kadang mereka harus memainkan game yang tidak mereka sukai berkali-kali. Belum lagi game yang dites masih dalam tahap uji coba dan tampilannya bisa jadi tidak lebih menarik game dari yang sudah meluncur di pasaran.
Game Tester umumnya diikat kontrak untuk bekerja sesuai dengan instruksi perusahaan sebelum tenggat waktu. Karena itu, tidak sedikit Game Tester yang masih berkutat di depan layar di luar jam kerja, apalagi jika waktu rilis game semakin dekat. Stamina yang kuat juga dibutuhkan untuk bertahan sebagai seorang Game Tester.
Terkadang mereka juga sering harus memainkan satu game atau satu level berulang-ulang, karena jika ada satu saja kesalahan yang terlewatkan, maka alur game bisa bermasalah dan bahkan gagal di pasaran. Bisa dibilang Game Tester adalah pahlawan tanpa nama di industri gaming.
5. Industri Yang Kompetitif
Tingginya minat terhadap profesi ini membuat para Game Tester senantiasa bersaing satu sama lain untuk mendapatkan jatah pekerjaan. Jika Game Tester tidak dapat menyelesaikan proyeknya sesuai dengan harapan perusahaan, jangan harap akan dipekerjakan kembali karena masih banyak talenta yang dapat menggantikan posisi Game Tester.
Karena itu, untuk menjadi Game Tester yang sukses, kamu harus tertarik dengan dunia gaming dan punya komitmen tinggi. Jika kamu gigih, banyak peluang untuk berkarier di dunia gaming menantimu, seperti Game Tester profesional di perusahaan asing dengan gaji lebih tinggi, game design, marketing, dan lain-lain.
Sumber : jalantikus.com